Minggu, 28 Juni 2009

Butir-butir Kesimpulan Sidang Dewan Imam KAMS, 5 – 7 Mei 2009

Sidang Dewan Imam KAMS tgl. 25 – 27 November 2008 memutuskan bahwa Fokus Program Pastoral KAMS sampai tahun 2012 adalah KOMBAS, dengan 4 bidang prioritas yakni Keluarga, Pendidikan Formal dan kesehatan masyarakat, Sosial Ekonomi dan Sosial Politik. Juga dalam sidang tsb diputuskan bahwa perlu diadakan suatu survey/penelitian menyangkut 4 bidang tsb yang ditunjang oleh tim ahli dan menjangkau semua paroki dalam KAMS.

Survey yang dimaksud sudah dilaksanakan. Jumlah total responden 344 orang dan dibagi pada masing-masing kevikepan: Toraja 38,7 %, Makassar 30,2 %, Luwu 11,0 %, Sulbar 10,8 % dan Sultra 9,3 %. Seluruh hasil survey dipresentasikan dan didalami pada Sidang Dewan Imam KAMS tgl. 5 – 7 Mei 2009. Berikut butir-butir KESIMPULAN sidang.

BIDANG PENDIDIKAN
Walaupun sekolah-sekolah Katolik di KAMS masih diminati karena mutunya masih dianggap lebih baik dari sekolah negeri bahkan sekolah swasta lainnya namun dalam beberapa tahun terakhir ini prosentase anak-anak Katolik yang masuk ke sekolah-sekolah Katolik cenderung menurun atau berkurang, antara lain karena biaya pendidikan yang semakin tinggi. Dalam hal ini perlu upaya bersama mencari jalan keluar.
MPK (Majelis Pendidikan Katolik) dan Komdik (Komisi Pendidikan) perlu mengambil langkah-langkah bijaksana dan bekerjasama dengan yayasan-yayasan penyelenggara sekolah Katolik agar visi dan misi (karya kerasulan Gereja dalam dunia pendidikan) tetap menjangkau masyarakat pada umumnya khususnya kaum lemah dan miskin.
Sekolah-sekolah Katolik harus berupaya sedemikian sehingga kekhasannya sebagai sekolah Katolik tetap nyata dengan mengedepankan pendidikan nilai-nilai (kristiani): kedisplinan, kejujuran, kerajinan, kemandirian, dsb dan terus-menerus mengembangkan bentuk-bentuk pelayanan yang tepat guna serta meningkatkan mutu pendidikan agar tetap aktual.
Anak-anak Katolik (dari tingkat SD - SLTA) yang bersekolah di sekolah negeri dan swasta non-Katolik perlu pula mendapatkan perhatian dalam pendidikan agama.
Gereja dalam hal ini paroki-paroki perlu memberi perhatian khusus bagi pembinaan anak-anak SEKAMI. Juga perlu “up-grade" bagi para pendamping SEKAMI sehingga pendampingan terhadap anak-anak SEKAMI menjadi tepat sasaran dimana anak-anak semakin menyadari panggilannya sebagai murid-murid Kristus yang diutus di tengah lingkungan keluarga dan masyarakat.

BIDANG KELUARGA
Diperlukan pembenahan lebih efektif dalam pelaksanaan Kursus Persiapan Perkawinan, antara lain dengan melibatkan pihak-pihak lain khususnya pasangan suami-isteri (pasutri).
Dalam Penyelidikan Kanonik, motivasi masing-masing calon perlu sungguh dicermati.
Agenda kunjungan keluarga (pastoral keluarga) perlu diperhatikan di masing-masing paroki.
Diperlukan OF atau Bina Lanjut keluarga-keluarga Katolik pasca pernikahan, mis. mengikuti kegiatan ME, Couples for Christ.
Hendaknya diupayakan semacam “Biro Keluarga” di masing-masing Kevikepan yang siap melayani pasutri/keluarga yang ingin berkonsultasi.
Mengingat masalah keluarga terkait dengan masalah lain mis. doa, katekese, Kitab Suci maka diperlukan kerjasama antara Komisi Keluarga dan komisi-komisi lain yang terkait, seperti Komisi Liturgi, Kateketik dan Komisi Kerasulan Kitab Suci.
Pendidikan nilai bagi anak-anak perlu mendapat perhatian sejak dini dalam keluarga. Oleh karena itu perlu diupayakan agar para orang tua semakin mampu menanamkan nilai-nilai manusiawi dan kristiani pada anak-anak mereka. Untuk itu khususnya Komisi Keluarga dan Komisi Katekese dapat berperan lebih besar, dengan bekerjasama dengan setiap Kevikepan.

BIDANG SOSIAL POLITIK
Politik adalah salah satu bidang panggilan Gereja untuk merasul di tengah masyarakatnya, dalam menunaikan tugas perutusannya sebagai “garam dan terang dunia”.
Patut disayangkan gejala adanya cukup banyak umat Katolik (termasuk imam) yang tidak memahami secara benar tentang politik sehingga tidak tertarik bahkan bersikap acuh-tak acuh, karena itu sangat dibutuhkan adanya pendidikan politik yang berkesinambungan di kalangan umat dan imam Katolik.
Konsili Vatikan II, GS 75 menegaskan pentingnya pendidikan politik, “Hendaknya secara intensif diusahakan pembinaan kewarganegaraan dan politik, yang sekarang ini perlu sekali bagi masyarakat dan terutama bagi generasi muda, supaya semua warga negara mampu memainkan peranannya dalam hidup bernegara”.
Kerasulan dalam bidang politik berimplikasi pada tujuan-tujuan nyata seperti: (a) panggilan untuk memperjuangkan kepentingan umum dalam masyarakat, yakni demi terciptanya kesejahteraan bersama, (b) mewarnai kehidupan sosial-politik dengan nilai-nilai manusiawi dan semangat Injil, (c) berpartisipasi dalam setiap pengambilan keputusan bagi kepentingan orang banyak.

BIDANG SOSIAL EKONOMI
Prioritas Pastoral Sosek Gereja Lokal KAMS dalam dua sektor, yakni: (a) penguatan/peningkatan taraf ekonomi kerakyatan dari umat/masyarakat dan (b) menggiatkan karya-karya karitatif kaum papa miskin.
Hal itu diupayakan melalui pendidikan, pembekalan dan pelatihan yang memberdayakan potensi-potensi yang ada (dan bukan menciptakan ketergantungan), dengan memakai jalur keluarga, rukun/stasi, paroki, kelompok kategorial, komunitas biara dan sekolah Katolik.
Dalam pengelolaan ERT (Ekonomi Rumah Tangga), biaya pendidikan anak-anak perlu menjadi prioritas.
Perlu diperkuat solidaritas Gereja sebagai Umat Allah. Hal itu diupayakan al. dengan membentuk sebuah wadah (di masing-masing kevikepan) yang bertugas menghubungkan pemilik lapangan-kerja dengan pencari kerja. *** Oleh: Tim Perumus

Tidak ada komentar: