Minggu, 19 September 2010

Rangkuman Rapat Dewan Imam KAMS

Rapat mengagendakan untuk membahas lebih lanjut keputusan rapat Dewan Imam November 2009 dalam dua bidang prioritas program pastoral KAMS 2009 – 2012, yakni bidang Keluarga dan bidang Pendidikan. Rapat menetapkan juga Pendidikan Calon Imam di Seminari, Kasus aktual seputar kehidupan imamat, SAGKI 2010, dan Persiapan Sinode Diosesan 2012 sebagai agenda. Pada sesi-sesi pendalaman terhadap agenda-agenda rapat tersebut, Komisi Keluarga, Komisi Pendidikan, dan Panitia Persiapan Sinode Diosesan 2012 turut serta memberikan masukan di bidangnya masing-masing. Keputusan-keputusan rapat terinci sebagai berikut:

Bidang Keluarga
Keluarga diakui sebagai sekolah pertama dan utama bagi pendidikan anak (bdk. AA 11, GS 47, FC 42). Atas dasar pengertian tersebut, katekese dan pastoral keluarga senantiasa perlu digiatkan dalam pertemuan-pertemuan umat basis dan Kursus Persiapan Perkawinan. Hal-hal penting dan menjadi prioritas dalam katekese dan pastoral keluarga adalah:
1. Keteladanan hidup orangtua terhadap anak-anak.
2. Ekonomi keluarga
3. Faktor-faktor psikologis dan karakter pribadi
4. Komunikasi dalam keluarga
5. Pengaruh dan ketergantungan keluarga terhadap media komunikasi dan informasi modern, khususnya TV dan HP.

Bidang Pendidikan
Perlu disadari bahwa Pendidikan sebagai karya seluruh Gereja, yang harus dimulai dari dalam keluarga dan Gereja, baik yang formal (sekolah-sekolah) maupun non formal (Sekami dan OMK). Untuk meningkatkan pelayanan dan mutu sekolah-sekolah katolik dalam lingkup Gereja Lokal KAMS, haruslah diciptakan dan diperkuat JEJARING antar LPK, komisi-komisi dan para pemangku kepentingan (stake holders) dalam berbagai program karya yang konkrit seperti:
1. Menumbuhkan “sense of belonging” terhadap sekolah-sekolah katolik, khususnya sekolah-sekolah Yayasan Paulus KAMS.
2. Sekolah atau guru-guru katolik di tingkat yang lebih rendah mengarahkan atau memotivasi anak-anak didiknya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang di atasnya di sekolah katolik pula.
3. Mengupayakan calon guru atau tenaga guru yayasan melalui program beasiswa studi lanjut dengan ikatan dinas.
4. Mendesak paroki mengalokasikan dana sosial paroki untuk beasiswa anak-anak katolik berprestasi, tapi kurang mampu dari segi ekonomi, di sekolah-sekolah katolik.
5. Menegaskan kembali upaya pendirian Taman Kanak-Kanak, asrama, dan pembinaan iman anak Sekami yang diprogramkan oleh kevikepan, paroki. Contoh: TK baru sudah didirikan di Paroki Sungguminasa, dan Stasi Rantetiku Paroki Mangkutana.
6. Menimbang posisi strategis Sulbar pada lalu lintas perdagangan internasional di masa depan, maka kehadiran Gereja perlu diperkuat.

Bidang Pendidikan Calon Imam
“Gereja akan baik bila imam-imamnya baik” (Paus Yohanes Paulus II). Karena itu beberapa tindakan konkrit yang perlu ditindaklanjuti sesegara mungkin demi output yang baik adalah:
1. Kelanjutan proyek pembangunan gedung kapel SPC.
2. Kelanjutan proyek renovasi gedung dan tanggul air di Seminari Tinggi Anging Mammiri Yogyakarta.
3. Rekrutmen dan up-grading tenaga guru tetap untuk SPC: ditindaklanjuti oleh Komisi Seminari.
4. Pengadaan laptop dan LCD untuk media pengajaran di SPC; diproposalkan oleh seminari ke Komisi Seminari.
5. Kerjasama komisi Seminari dan Tim Animasi Panggilan KKI Keuskupan dan Kevikepan untuk promosi panggilan.
6. Keteladanan hidup para imam menjadi kesaksian nyata dalam menumbuhkan panggilan menjadi imam.
7. Menjadikan SPC sebagai salah satu rumah singgah dan nginap bagi para imam dan frater.
8. Frekuensi kunjungan para imam ke Seminari sesering mungkin (SPC, TOR, SAM).
9. Meminta kesediaan para imam di kota Makassar untuk menjadi pastor pembimbing rohani bagi para seminaris (SPC).
10. Bina Lanjut bagi imam-imam, khususnya balita secara teratur.
11. Mendukung kelompok sharing imam-imam yang sudah berjalan.
12. Pertemuan staf lintas jenjang pendidikan di seminari digiatkan kembali, dikoordinir oleh Komisi Seminari.
13. Perlunya seorang psikolog pada proses penerimaan calon siswa seminari dan proses pendampingan pada pendidikan di seminari.
14. Tema “Pendidikan Calon Imam” menjadi agenda rapat Dewan Imam berikut. Komisi Seminari dan Komdik diminta untuk menyiapkan materi rapat Dewan Imam tersebut, al.: pengadaan tenaga guru.

Materi Umum
1. Pedofilia
- Perlu disadari bahwa sejumlah kasus Pedofilia di kalangan para imam di beberapa tempat merupakan masalah aktual dan menjadi ancaman serta tantangan serius terhadap kemurnian dan panggilan hidup imamat kita.
- Ancaman pemerasan terhadap Gereja melalui tanggapan/penilaian atas kasus-kasus sedemikan itu diupayakan dicegah, diatasi dengan cara, antara lain penandatanganan Surat Perjanjian sebelum calon imam ditahbiskan sebagai diakon.

2. SAGKI 2010:
Tugas liturgi inkulturatif pada misa hari ke-2 SAGKI 2010, tanggal 2 November 2010, persiapannya dipercayakan kepada Kevikepan Toraja. Selanjutnya berkoordinasi dengan Bapa Uskup.

Persiapan Sinode Diosesan 2012
Laporan Kerja Panitia Persiapan Sinode tingkat Keuskupan ditanggapi dan diputuskan sebagai berikut:
1. Tahap-tahap proses persiapan mengalami revisi setelah mendengar masukan dari rapat Dewan Imam, dan masih akan dirapatkan.
2. Sebelum tahap pertama langkah kedua, Panitia tingkat Keuskupan akan berbagi tugas untuk turun ke lima kevikepan guna membantu tim kevikepan dalam pemahaman bersama tentang bahan dan proses kerja yang perlu ditempuh. Dalam pertemuan tersebut di pihak Kevikepan diharapkan hadir semua anggota Panitia Kevikepan dan fasilitator komunitas basis (teritorial dan kategorial).
3. Materi studi Panitia Keuskupan diserahkan kepada para Vikep dan semua anggota Dewan Imam pada kesempatan pertama sesudah rapat Dewan Imam.
4. Biaya perjalanan Panitia Keuskupan ditanggung oleh Keuskupan, dan dicatat dalam anggaran Sinode Diosesan 2012.
5. Biaya pertemuan di Kevikepan ditanggung oleh Kevikepan, dan dilaporkan kepada Bendahara Panitia tingkat Keuskupan.
6. Jadwal pertemuan antar Panitia Keuskupan dan Panitia Kevikepan disepakati bersama pada kesempatan pertama oleh masing-masing kelompok dari Panitia Keuskupan dengan Kevikepan yang bersangkutan.

Makassar, 20 Mei 2010

Mgr. John Liku-Ada’
Uskup Agung Makassar

Tidak ada komentar: