Sabtu, 18 April 2015

PELANTIKAN PENGURUS WKRI DPD SULSEL PERIODE 2014-2019


Setelah Presidium Wanita Katolik RI masa bakti 2014 – 2019 dilantik oleh DPP dalam Konferda IX di Hotel Prima, 23 November 2014, tugas pertama Presidium adalah membentuk Pengurus DPD. Sebelum pengurus DPD SULSEL dilantik oleh Ketua Presidium disepakati bersama untuk mengadakan rekoleksi dan pembekalan kepada calon pengurus. Rekoleksi dan pembekalan diadakan pada tanggal 7 dan 8 Pebruari 2015 bertempat di Baruga KARE.
Maksud rekoleksi dan pembekalan adalah untuk memberikan pembekalan atas tugas dan tanggung jawab kita sebagai pengurus DPD dan pengurus cabang. Di samping tugas dan tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga maupun sebagai wanita karir kita membutuhkan penghargaan dan aktualisasi diri. Kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization) meliputi kebutuhan memenuhi keberadaan diri dengan memaksimumkan penggunaan kemampuan dan potensi diri. Karenanya di samping rekolesi, peserta juga diajak merefleksi diri bahwa sebagai perempuan mempunyai potensi/kekuatan dan memaksimalkannya tidak saja dalam keluarga, organisasi, tapi juga dalam gereja dan masyarakat.
Rekoleksi dengan tema “Called to Shepherd“, dipimpin oleh P. Paulus Tongli, yang lebih menitikberatkan bagaimana menjadi pemimpin yang baik. Tanpa kita sadari kita semua dipanggil menjadi gembala. Pertama-tama menjadi gembala dalam keluarga, yaitu berusaha menyatukan keluarga agar tetap bersatu dengan sikap tidak memihak. Dalam keluarga orang tua mempunyai pengaruh terhadap anak. Dalam organisasi pemimpin mempunyai pengaruh yang baik terhadap anggota. Kesemuanya tergantung pada kemampuan dan integritas. Seorang pemimpin yang baik tentu memberi pengaruh baik bagi keluarga, organisasi maupun dalam masyarakat.
Dalam sesi Penguatan tim, Ibu Lusy Lamba mengajak peserta untuk refleksi bersama, manggali kekuatan/potensi yang dimiliki, yaitu “apakah ibu bangga sebagai perempuan?“. Ada berbagai macam tanggapan dan disimpulkan bahwa dengan potensi yang dimiliki seseorang harus percaya diri, jangan sombong tetapi membuat kita semakin rendah hati dan solid. Sesuai tema KONFERDA IX  “Meningkatkan Kualitas Organisasi dengan Belajar Sepanjang hidup” dan subtema “Meningkatkan pelayanan dalam keluarga, gereja dan masyarakat” sebagai anggota Wanita Katolik RI, khususnya DPD SULSEL, wajib meningkatkan kualitas, dimulai dari diri sendiri dengan meningkatkan hidup rohani, yaitu bagaimana membangun hubungan dengan Allah dan senatiasa hidup dalam kasih (1 Kor.13) serta kemampuan mengubah pola pikir.
Sesi berikutnya dipandu oleh Ibu Susan Kansil, mengenal Organisasi Wanita Katolik RI dan Kepemimpinan Wanita Katolik RI, mengingatkan kembali tentang cita-cita, spiritualitas, sifat, prinsip, sikap dan fokus karya pelayanan, Visi dan Misi organisasi Wanita Katolik RI. Mengenai kepemimpinan Wanita Katolik RI, diharapkan setiap pengurus baik DPR, DPC, dan DPD mengetahui arti, fungsi pelaksanaan Kepemimpinan Wanita Katolik RI dan menerapkannya sehingga organisasi Wanita Katolik RI semakin solid.
Setelah santap siang, Presidium dan calon pengurus membahas Uraian Tugas Pengurus Inti dan Bidang Organisasi, Bidang Kesejahteraan, Bidang Pendidikan, Bidang Humas, dan Bidang Usaha. Maksudnya agar setiap anggota pengurus mengetahui tugas dan bersedia menjadi pengurus DPD hendaknya memenuhi janji-janjinya (Commitment).
Tanggal 23 Pebruari 2015, bertempat di gereja Hati Kudus Yesus-Katedral, Bapa Uskup Agung Mgr. John Liku-Ada’ dalam misa konsebrasi bersama pastor penasehat rohani, P. Hendrik Njiolah, dan Vikep Makassar P. Alex Lethe memimpin misa pelantikan Pengurus DPD masa bakti 2014-2019. Dalam homilinya Bapa Uskup mengingatkan pesan Kristus: “Segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk-Ku“ salah satu dasar biblis bacaan injil hari ini. Cinta kepada Tuhan sama dengan cinta kepada sesama manusia. Jika kita mencari Allah, carilah pada jatidiri sendiri sebagai gambar Allah, sebab iman itu Citra Allah. Gereja Katolik adalah kesatuan bukan kuat organisasinya tapi kekuatan adalah pada kita yang merupakan cermin dari Allah sendiri. Peran strategis ormas-ormas yang ada dalam gereja Katolik, termasuk Wanita Katolik RI mewujudkan apa yang dikehendaki Allah, yaitu menyapa saudara-saudari kita, sesama kita. Visi dan misi organisasi merupakan kelanjutan kasih kita kepada Allah yaitu mengasihi sesama manusia.

Setelah misa pelantikan acara dilanjutkan dengan santap malam bersama dengan Bapa Uskup, Penasehat rohani DPD WKRI P. Hendrik Njiolah, Pastor Penasehat DPC serta para imam lainnya. Pelantikan Pengurus Wanita Katolik RI Dewan Pengurus Daerah SulSel masa bakti 2014-2019, dilaksanakan sederhana, yang penting para pengurusnya menghayati apa yang diamanatkan dan berkomitmen untuk melaksanakan secara ikhlas dan bertanggung jawab atas tugasnya masing-masing. Itulah  harapan  ketua Presidium  Ibu  Margaretha Yulius, SPd. M.Pd. Dan tentunya sesuai homili Bapa Uskup, hendaknya kita mengasihi sesama saudara-saudari kita, mempunyai arti yang sangat mendalam.***

Tidak ada komentar: